RESENSI
Muawiyah bin Abi Sofyan
Beliau
adalah penulis wahyu Rabb semesta alam. Lahir dua tahun sebelum kenabian -yaitu
15 tahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah-.(Hal 20)
Ath
Thabrani rahimahullah meriwayatkan dengan sanad yang perawinya adalah tsiqoh
(terpercaya) bahwa Rosulullah shalallahu 'alaihi wassalam mendoakan Muawiyah
bin Abu Sofyan rodhiyallahu'anhu: "Ya Allah! Berikanlah dia petunjuk (hidayah),
jauhkanlah ia dari kekejian dan berikanlah ampunan baginya, baik di dunia
maupun di akherat."(Hal 22)
Cukuplah
sebagai bukti keadilan dan amanahnya bahwa Umar rodiyallahu'anhu menjadikan
beliau sebagai gubernur di sebagian negeri Syam. (Hal 25)
Yazid bin Muawiyah
Beliau
adalah orang pertama yang memerangi Konstatinopel pada tahun 49 H. Dalam sebuah
hadits Rosulullah shalallahu'alaihi wassalam bersabda: "Pasukan pertama yang memerangi kota Kaisar adalah
orang-orang yang diampunkan (dosa-dosa) mereka." (HR Al Bukhori)
(Hal 37-38)
Abdul Malik bin Marwan
Demikianlah
Abdul Malik dalam mengembalikan kemuliaan kaum muslimin. Lalu beliau menantang
kerajaan Romawi dengan mengeluarkan mata uang Islam dan melarang penggunaan
mata uang Bizantium. Hal ini menjadi penegak ekonomi dan menambah pamor dan
kemuliaan. (Hal 70)
Al Walid bin Abdul Malik
Masa
penaklukan Al Walid bin Abdul Malik terhitung sebagai masa penaklukan yang
besar. Kaum muslimin menyambut jihad dengan gegap gempita dan dijadikan oleh
mereka sebagai tujuan dan cita-cita. Empat orang panglima perang yang terkenal
memberikan pengaruh yang besar pada upaya penaklukan negeri, mereka adalah:
Qutaibah bin Muslim al Baahili, Muhammad bin al Qosim ats-Tsaqofi, Musa bin
Nushair dan Maslamah bin Abdul Malik (Hal 75)
Sulaiman
bin Abdul Malik
Ibnu Sirin
mengatakan: "Semoga Allah merahmati
Sulaiman, beliau telah memulai pemerintahannya dengan kebaikan dan mengakhiri
dengan kebaikan pula. Memulai dengan menegakkan kewajiban sholat sesuai dengan
waktunya dan menutup dengan menunjuk Umar bin Abdul Aziz sebagai penggantinya."
(Hal 88)
Umar
bin Abdul Aziz
Ketika Sulaiman
meninggal, Rajaa' membacakan pernyataan Sulaiman (tentang pengangkatan Umar
sebagai khalifah), namun pada awalnya mereka mengingkari dan marah, tapi
kemudian menerima dan rela. Ketika Umar mendengar (pengangkatannya) dan telah
menjadi kenyataan (bahwa beliau diangkat sebagai khalifah), beliau mengatakan,
"Innalillahi wa innailaihi rooji'un."
Beliau menganggapnya sebagai suatu bencana dan tidak mampu berdiri di atas
kedua kakinya karena takut akan menghadapi pertanggungjawaban yang berat di
hadapan Allah tentang seluruh kaum muslimin. (Hal 93)
Hisyam
bin Abdul Malik
Ketika itu beliau
berusia 34 tahun. Beliau menjalankan roda pemerintahannya berdasar metode Islam
yang lurus sehingga jiwa rakyatnya bergembira, sekian harapan mereka gantungkan.
Kaum muslimin mengharapkan kebaikan yang banyak akan muncul darinya. (Hal 103)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar