Laman

Daftar Buku

Kamis, 16 Agustus 2012

Tarikh Daulah Umawiyah

RESENSI

Muawiyah bin Abi Sofyan
Beliau adalah penulis wahyu Rabb semesta alam. Lahir dua tahun sebelum kenabian -yaitu 15 tahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah-.(Hal 20)
Ath Thabrani rahimahullah meriwayatkan dengan sanad yang perawinya adalah tsiqoh (terpercaya) bahwa Rosulullah shalallahu 'alaihi wassalam mendoakan Muawiyah bin  Abu Sofyan rodhiyallahu'anhu: "Ya Allah! Berikanlah dia petunjuk (hidayah), jauhkanlah ia dari kekejian dan berikanlah ampunan baginya, baik di dunia maupun di akherat."(Hal 22)
Cukuplah sebagai bukti keadilan dan amanahnya bahwa Umar rodiyallahu'anhu menjadikan beliau sebagai gubernur di sebagian negeri Syam. (Hal 25)

Yazid bin Muawiyah
Beliau adalah orang pertama yang memerangi Konstatinopel pada tahun 49 H. Dalam sebuah hadits Rosulullah shalallahu'alaihi wassalam bersabda: "Pasukan pertama yang memerangi kota Kaisar adalah orang-orang yang diampunkan (dosa-dosa) mereka." (HR Al Bukhori) (Hal 37-38)

Abdul Malik bin Marwan
Demikianlah Abdul Malik dalam mengembalikan kemuliaan kaum muslimin. Lalu beliau menantang kerajaan Romawi dengan mengeluarkan mata uang Islam dan melarang penggunaan mata uang Bizantium. Hal ini menjadi penegak ekonomi dan menambah pamor dan kemuliaan. (Hal 70)

Al Walid bin Abdul Malik
Masa penaklukan Al Walid bin Abdul Malik terhitung sebagai masa penaklukan yang besar. Kaum muslimin menyambut jihad dengan gegap gempita dan dijadikan oleh mereka sebagai tujuan dan cita-cita. Empat orang panglima perang yang terkenal memberikan pengaruh yang besar pada upaya penaklukan negeri, mereka adalah: Qutaibah bin Muslim al Baahili, Muhammad bin al Qosim ats-Tsaqofi, Musa bin Nushair dan Maslamah bin Abdul Malik (Hal 75)

Sulaiman bin Abdul Malik
Ibnu Sirin mengatakan: "Semoga Allah merahmati Sulaiman, beliau telah memulai pemerintahannya dengan kebaikan dan mengakhiri dengan kebaikan pula. Memulai dengan menegakkan kewajiban sholat sesuai dengan waktunya dan menutup dengan menunjuk Umar bin Abdul Aziz sebagai penggantinya." (Hal 88)

Umar bin Abdul Aziz
Ketika Sulaiman meninggal, Rajaa' membacakan pernyataan Sulaiman (tentang pengangkatan Umar sebagai khalifah), namun pada awalnya mereka mengingkari dan marah, tapi kemudian menerima dan rela. Ketika Umar mendengar (pengangkatannya) dan telah menjadi kenyataan (bahwa beliau diangkat sebagai khalifah), beliau mengatakan, "Innalillahi wa innailaihi rooji'un." Beliau menganggapnya sebagai suatu bencana dan tidak mampu berdiri di atas kedua kakinya karena takut akan menghadapi pertanggungjawaban yang berat di hadapan Allah tentang seluruh kaum muslimin. (Hal 93)

Hisyam bin Abdul Malik
Ketika itu beliau berusia 34 tahun. Beliau menjalankan roda pemerintahannya berdasar metode Islam yang lurus sehingga jiwa rakyatnya bergembira, sekian harapan mereka gantungkan. Kaum muslimin mengharapkan kebaikan yang banyak akan muncul darinya. (Hal 103)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar